6.1 Model ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD merupakan suatu model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek
dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur
data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi
dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
- Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili
sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah,
1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi
panjang.
- Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai
elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan
karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang
dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili
oleh simbol elips.
- Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas
yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan
sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua
himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu (Abdul
Kadir, 2002: 48) :
1). Satu ke satu (One to
one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu
setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas B.
2). Satu ke banyak (One to
many)
Setiap entitas pada himpunan entitas
A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi
setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada
himpunan entitas A.
3). Banyak ke banyak (Many
to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas
A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
DERAJAT RELATIONSHIP
Derajat
Relationship adalah :
- Unary ( Derajat Satu )
Adalah
satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
Contoh : Manusia menikah
dengan manusia, relationship menikah hanya menghubungkan entity manusia.
- Binary ( Derajat Dua )
Adalah
satu buah relationship yang menghubungkan dua buah entity.
Contoh : Pegawai memiliki
kendaraan, sebuah relationship memiliki mengubungkan entity Pegawai dan entity
Kendaraan.
- Ternary ( Derajat Tiga )
Adalah
satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.
Contoh : Pegawai pada kota
tertentu mempunyai suatu Proyek.
Entity
Bekerja mengubungkan Entity Pegawai, Proyek dan Kota
CARDINALITY RASIO
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu
relationship.
Jenis-jenis Cardinality Rasio :
- One To One ( 1 : 1)
Yaitu
perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu
berbanding satu.
- One To Many ( 1 : M )
Yaitu
perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu
berbanding banyak.
- Many To One ( M : 1 )
Yaitu
perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak
berbanding satu.
- Many To Many ( M : M )
Yaitu
perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding
banyak.
Participation
Constraint
Participation constraint
merupakan batasan yang menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung
pada hubungannya dengan entity lain .Terdapat 2 macam participation constraint
, total participation contraints dan partial participation constraints
·
Total Participation
Keberadaan suatu entity
tergantung pada hubungannya dengan entity lain.
·
Partial Participation
Keberadaan suatu entity tidak
tergantung pada hubungannya dengan entity lain.
Weak entity
Weak Entity adalah suatu Entity
dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain.
Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan
relationshipnya disebut Identifying Relationship. Weak Entity selalu
mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Owner.
Transformasi
dari ERD ke Database Relasional
1.
Setiap
tipe Entity dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut simple, sedangkan
untuk atribut composite hanya dimuat komponen-komponennya saja.
2.
Setiap
relasi yang mempunyai atribut multivalue, buatlah relasi baru dimana Primary
Keynya merupakan gabungan dari Primary Key dari relasi tersebut dengan atribut
multivalue.
3.
Setiap
Unary Relationship 1:N, pada relasi perlu ditambahkan suatu foreign key yang menunjuk
ke nilai primary keynya.
4.
Setiap
Unary Relationship M:N, buatlah relasi baru dimana primary keynya merupakan
gabungan dari dua atribut dimana keduanya menunjuk ke primary key relasi awal
dengan penamaan yang berbeda.
5.
Setiap
Binary Relationship 1:1, dimana Participation Constraint keduanya total,
buatlah suatu relasi gabungan dimana Primary Keynya dapat dipilih salah satu.
6.
Setiap
Binary Relationship 1:1 dan salah satu Participation Constraintnya Total, maka
Primary Key pada relasi yang Participation Constraintnya Partial menjadi
Foreign Key pada relasi yang lainnya.
7.
Setiap
Binary Relationship 1:1, dimana kedua Participation Constraintnya partial, maka
selain kedua relasi perlu dibuat relasi baru yang berisi Primary Key gabungan
dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi.
8.
Setiap
Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity yang bersisi N mempunyai
Participation Constraint Total, maka Primary Key pada relasi yang bersisi 1
dijadikan Foreign Key pada relasi yang bersisi N.
9.
Setiap
Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity yang bersisi N mempunyai
Participation Constraint partial, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya
merupakan gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi.
10. Setiap Binary
Relationship M:N, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan
dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi.
11. Setiap Ternary
Relationship, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari
Primary Key ketiga tipe Entity yang berelasi.
12. Setiap tipe Weak
Entity, dibuat suatu relasi yang memuat semua atributnya dimana Primary Keynya
adalah gabungan dari Partial Key dan Primary Key dari relasi induknya
(identifying owner).
6.2 Normalisasi
Definisi
Normalisasi
adalah suatu teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel untuk
memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu ogranisasi.
Tujuan dari Normalisasi
Untuk
menghilang kerangkapan data
Untuk
mengurangi kompleksitas
Untuk
mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi
* Data
diuraikan dalam bentuk table, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan
tertentu ke beberapa tingkat.
* Apabila
table yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka table tersebut perlu
dipecah menjadi beberapa table yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang
optimal.
Tahapan Normalisasi
Bentuk Tidak Normal
Menghilangkan perulangan group
Bentuk Normal Pertama
(1 NF)
Menghilangkan Ketergantungan sebagian
Menghilangkan
Ketergantungan Transitif
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menghilangkan
anomali-anomali hasil dari
ketergantungan
fungsional
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Menghilangkan
ketergantungan Multivalue
Bentuk Normal Keempat (4NF)
Menghilangkan
anomali-anomali yang tersisa
Bentuk Normal Kelima
Normalisasi pada database perkuliahan
Asumsi
:
- Seorang mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah
- Satu mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa
- Satu mata kuliah hanya diajarkan oleh satu dosen
- Satu dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah
- Seorang mahasiswa pada mata kuliah tertentu hanya mempunyai satu nilai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar